Jatuh cinta? Cinta? Mencintai adalah sebuah kata kerja, cinta adalah sebuah kata sifat. Sebentuk
perasaan abstrak dapat dirasakan tapi tak terlihat. Seperti hujan yang jatuh ke bumi menyejukkan, seperti api yang membakar , seperti angin yang menenangkan. Tidak ada yang tau pada siapa kita akan jatuh
cinta, kapan datangnya. Apakah kau
sedang merasakannya sekarang? Seperti getaran berlahan, menyejukkan, membuatmu
khawatir, menggembirakan kemudian membuatmu terpaku atau menangis. Cinta kemudian menghadirkan perasaan yang
berbeda. Rasa melahirkan rasa. Allah menganugerahkan Cinta yang luar bisa
bagi yang merasakannya. Cinta pada Allah, yang membuat setiap aktifitas kita terasa berarti. Menghadirkan rasa syukur pada setiap nikmat yang diberikan-Nya dan memberikan kita keikhlasan dan ketabahan pada setiap hal yang tidak kita harapakan. Cinta yang membuat kita selalu mengontrol apa yang kita lakukan.
Cinta pada ayah,ibu,saudara, keluarga, teman-teman.
Keluarga adalah sebuah cinta yang selalu membuatmu nyaman, selalu
menunggu kepulanganmu, memberikanmu dukungan dan kehangatan, cinta yang
menghadirkan tawa dan kebahagian.
Jatuh
cinta pada seseorang, Jatuh cinta padamu adalah hal yang memberiku banyak
pelajaran, pelajaran bersabar, menunggu tanpa harus disuruh menuggu, menanti dalam
ketidakpastian, merindukan sosok yang tak jelas. Jodoh aku berharap engkau kelak menjadi cinta
pertamaku di dunia dan akhirat. Cinta
yang melahirkan sebuah bentuk amal ibadah, cinta yang semakin menguatka cinta
pada Allah, cinta yang membuat kita merasakan rumah sebagai surga, cinta yang
membuat kita ingin selalu saling menerima. Cinta yang melahirkan keridoaan-Nya. Cinta yang halal dalam ikatan yang suci.
Memantaskan
diri, untuk dia yang sedang memantaskan diri untuk kita. Untuk seseorang yang tertulis dalam lauh
mahfuzh. Aku bukan seorang perempuan yang
cantik, bukan seorang yang memiliki kecerdasan diatas kecerdasan orang-orang,
bukan seseorang dengan hati yang bagai mutiara tanpa kekurangan. Aku tidak secerdas dan secantik Aisyah, aku tak semulia Khadijah, aku
hanyalah perempuan biasa yang selalu mencoba meperbaiki diri.
Umur
tidak bisa membeli sebuah kedewasaan, 24 tahun bukan waktu yang singkat namun
masih banyak yang terlupakan dan masih banyak yang belum dipelajari. Kekhilafan setiap saat yang begitu mudah kita
lakukan. Kebaikan yang semakin memudar,
ketulusan yang tiba-tiba menyusut. Banyak
hal yang belum kucapai, yaumian yang kadang bolong-bolong. Belum banyak yang bisa kupersembahkan pada
orang tua, saudara, keluarga, teman-teman dan masyarakat.
Sisa
umurku semakin berkurang, semoga tahun disisa umur yang Allah berikan aku dapat
lebih baik.
1 comment:
hm, i am 20 :)
Post a Comment