Monday, December 12, 2011

Bearnard Bear dan mas bluetooth*****


Pagi ini,seperti biasanya beraktifitas di puskesmas tercinta kami tanpa ada kegiatan yang jelas.   Jam 9 waktu yang sangat pagi untuk ke kantor, kalo di bawa itu kepagian.  Sampai kantor, ruangan terkunci, tunggu sampai seruanganku datang aku hanya didampingi oleh sang fb yang setia bersamaku.  Waktu berlalu sangat tidak efektif, temaku datang . langsung saja ke bank X berniat untuk  ambil aplikasi sms banking, tu….tu….tu….tu…tut…. akhirnya sampai di tempat dituju,
 “mba hpnya BB ya?”Tanya pegawai bank yang wanita.
“iya mba, tapi bisa kan?”
“tunggu ya mba sama temanku yg disamping saja.”
Berpindah tempat ke temannya yang di samping. Tk…tk…tk….tk….tk….t
“mba nama bluetoothnya apa?
“kalau mas bearnard grgrggrhrjjgrgrgr yah?”
“iya, jawabnya dengan muka yang sumringah dan sebentar lagi tawanya meledak.
“hahahahaha”
Aku ikut tertawa, wajah serius begitu nama bluetoothnya bearnard grgrgrgrhhhhgrgrgrhh,
Setelah dicoba berapa kali, tidak berhasil.
Giliran mas itu yang bertanya, “nama bluetoothnya cunitzzz yah”
“iya mas.”
“Tinggal di mana mba?”
“di rumah lah.”
“kenapa tidak dirumahku saja.”
Fuhhhh…..ini nih sebabnya saya lebih suka ke atm daripada ditanya macam2 sam mas-mas di bank plus dengan satpamnya. 
Daripda lama-lama ditanya-tanya macam-macam lagi, mulai dari asal sekolah, tinggal dimana, orang mana dll. Lebih baik KABURRRRRRR……..
Tapi yah setidaknya, mas bernard sudah membuatku terhibur hari ini. J

With The Not Name

Aku selalu menyukai saat seperti ini, disaat angin berhembus lebih kencang dari biasanya.  Ibu bilang itu karena sekarang masuk musim Bare .  Apa yang saya harus lakukan saat mulai bingung seperti ini.  Angin pelan-pelan berhembus memasuki cela-cela pohon menembus cela-cela daun dan terus beranjak mendekati jendela yg terbuka lebar.  Menyapaku yang sama sekali tidak tau apa yang sedang aku pikirkan.  Konyol mengaharapkan sesuatu yang tidak pasti.  Tapi bukankan semua hal di dunia ini tidak pasti jadi segala sesuatu mungkin.  Seperti mungkinnya setiap harapan yang kutuliskan.  Bersamamu aku ingin tersenyum melihat tanggal yang tiap tahun terganti, melihat setiap senyumanmu yang semakin hari akan menyisahkan kerutan kecil di lekukan pipi dan ujung matamu.  Membangun rumah kecil.  ehhhh………aku benar-benar ingin lepas dari pikiran ini, melupakan semuanya membuatnya seakan hanya mimpi.  Tapi aku tdak tau bagaimana caranya, aku mohon bantu aku.  Setelah aku melupakanmu aku yakin aku akan bisa menyusun rencana dengan lebih baik, kamu terlalu memberi beban yang sangat berat pada otakku padahal otakku ini sudah sangat pas-pasan dan perlu diisi.  Kau membuatku sedikit gila.  Apa ini yang dirasakan seseorang sehigga membuatya begitu kejam padaku, aku sudah mencari referensi di google, yahoo, dan saudaranya agar aku tau cara membencimu.  Mencari dan mengumpulkan semua kekurangnnmu agar aku membencimu. 
Gantungan ikan dengan besi-besi kecil di tengahnya membuatnya berdenting saat angin kencang itu kembali bertiup, aku masih memikirkan hal yang sama .  hal tentangmu, diriku dan apa yang harus kulakuakn.  Aku mohon buat aku tersenyum di sampingmu yakinkan aku kalau kebodohanku ini benar.  Atau acuhkan aku anggap angin yang berlalu seperti mu dan seperti mereka yang tak pernah membuatku mengharap.  Aku tau suatu hari mimpiku akan jadi kenyataan.  Kita tunggu saja ketika Allah semakin bosan mendengar harapanku yang terlalu berlebih dari kemampuanku.
Senyum itu kekuatan, seperti senyum yang selalu kuharapa hadir dalam mimpiku. 

Saturday, November 26, 2011

:)

BINTANG YANG MEMPERTEMUKAN KITA
CINTA YANG MENYATUKAH KITA
DAKWAH YANG MEMPERTAHANKAN KITA
(0_0) Diaransement dari lagunya nidji,

Monday, November 21, 2011

Tanda Tanya

Bagaimana ini, apakah aku harus menunggumu? 
Tapi kau tidak pernah memintaku menunggu. 
aku mungkin hanya GR atas sikapmu padaku.  tapi dimana aku harus bertanya.  
aku terlalu polos untuk membaca semuanya.  mungkin aku harus melupakan semuanya.  Termasuk dirimu. Aku mohon beritau aku apa yang harus ku lakukan.

Friday, November 18, 2011

Hujan, pelangi, hujan

      Karena kita berbeda maka kita ada, bukan karena  kita ada maka kita berbeda. Entahlah selalu ada yang tidak kau sukai dan selalu ada yang kau sukai.  Selama kau masi punya hati.   Bukan berbohong tapi mencoba melupakannya adalah hal yang terbaik, kau tidak akan tau apa yang terjadi hari ini dan esok. Karea kita bukan penentu takdir. Hanya Allah yang tau segalanya karena Dia maha mengetahui. 
         Seperti hujan dan pelangi.   Indahnya pelangi  itu tak selalu hadir setelah kehadiran hujan kadang bencana yang hadir setelah hujan. Karena kau tidak akan tau apa yang terjadi.  Jangan terlalu banyak berharap, karena “sesuatu yang pasti hanyalah ketidakpastian itu sendiri (plato)”.   
            Kalau apa yang aku pikirkan sama dengan apa yang kamu pikirkan lakuakan apa yang seharusnya.  Karena memilih itu sulit.

Wednesday, September 21, 2011

Karena Pilihan Itu Bukan Dia

Mataku masih sembab saat dia mendekatiku, duduk disampingku tanpa berkata  sepatah kata pun.  Kami memang sangat dekat, sangat dekat sampai semua orang menganggap kami saudara.  Aku selalu begini, duduk diantara pohon yang semakin kering dimusim panas yang sangat menyengat ini.  Indonesia disaat bulan september ini entah mengapa begitu gersang.  Pohon yang bisa menyejukkan seakan dirinya sendri tak dapat ia sejukkan.  Ranting yang kian kering menyentuh pelipisku dengan lembut, akhirnya saatnya untuk terjatuh tiba.  Mengatakan selamat tinggal untuk ranting-ranting yang masih kuat bercabang lebih banyak hingga saatnya.
“Masih masalah yang sama?” Ai akhirnya mengucapkan kata juga, entah apa yang sedang ia pikirkan tapi  aku tidak berani menjawab. Aku hanya mengangguk dan meninggalkannya bersama mentari  yang kian menyembunyikan dirinya dan membiarkan bulan untuk menampakkan dirinya.  Melewati masjid yang sedang mengumandangkan adzan maghrib, halaman,pohon semua sudut desa ini begitu mengingatkanku pada kenangan yang terus berputar entah terlupakan atau masih terus terukir indah dibenak kanak-kanak lugu itu, dan aku.
Ketika dia bertanya, jadi kamu sekarang akan kemana?
Pulang kak.” Wajahq yang tidak bisa ditebak.  Dia tersenyum dan sedikit tertawa. “saya juga pernah mengalami hal itu dik.  Mau diapakan lagi, itu adalah pilihan orang tua. 
                Kuparkirkan motor di dekat pohon jambu depan rumah.  Hawa panas tadi siang tak tersisa lagi, digantikan dingin yang  kian membutku merapatkan jaketku.  Masa kian berganti membuatku berada di saat ini disaat bukan ku harus memilih dimana akan ku lanjutkan sekolahku. Dari Tk masa yang tak pernah terkekang oleh sipapun, masa SD yang mengenalkanku pada banyak hal yang belum kuketahui. Tentang dunia luar, teman, sahabat dan dia.  Aku terperanjat ketika menemukan diriku yang tidak sepentasnya lagi berlari kesana-kemari dengan rambut ekor kuda atau rambut yang tidak dibolehkan ayah untuk dipotong. Beranjak menjauh dari rumah-rumah ronda*tempat kami bermain dulu setiap sore sepulang dari mengaji.  Apakah aku selalu harus berkata iya pada setiap keputusan yang diberikan orang tuaku seperti saat hari itu.
                “Kamu akan masuk SMP mana?” Dia bertanya padaku.
                Aku terdiam, aku sebenarnya sudah tau jawabannya karena ayah telah memutuskannya semalam.  Tapi entah mengapa ada sebuah butir yang mengambang di mataku saat aku memikirkannya.  Aku betul akan berpisah dari teman-temanku, walau tidak semuanya. 
                Dia berkata lagi, “aku dan ahmad akan masuk SMP 1.”
“Eh, iya.  Aku dan sri masuk smp 3” 
Dia adalah sahabatku, itu yang kutau sejak saat itu, aku kehilangan dia.  Kehilangan seseorang yang kadang hadir bersamaku.  Kadang, karena dia bukan saudaraku atau orang tuaku yang selalu ada didekatku.
                Sekolahku tak jauh dari sekolahnya tapi entah apa yang membuat sehingga mulut kami tak pernah sanggup berkata ketika bertemu, sekedar menyapa mungkin. Itu yang kuharapkan, entah apa bagi dirinya.  Apa semua akan terus begini sejak harapan untuk minta maaf padanya di hari perpisahan sekolah juga tak sempat kuucapkan. 
                ***
“Bagaimana keadaanmu? Baik?”
“Baik”
Aku bahagia, walau mungkin kita takkan seperti saat kanak-kanak dulu.  Aku menggit bibir.  Apa ada alasan untuk ini?  Apa perbedaan selalu membuat cara pandang berbeda.  Percakapan setelah 9 tahun, sejak kita tak pernah menyapa.  Kau tidak perlu tau apa yang sebenarnya kurasakan, ini cukup aku yang tau.  Perasaan yang tidak pernah kutanyakan mengapa harus ada.  Tapi aku tau ketika aku ikhlas semua akan tergantikan dengan takdir yang lebih indah.  Kita dipertemukan dengan oleh takdir, aku bersyukur akan takdir itu, membuatku sadar bukan aku tidak dapat memilih, tapi Allah telah memilihkan yang terbaik dimatanya untukku.
                Seseorang kini menemaniku duduk menunggu matahari terbenam di bawa pohon itu, yang kini sedang subur, udara yang berhembus begitu sejuk.  Matahari sebentar lagi terbenam, tangannya sedang sibuk memainkan dot yang sudah habis dihisap oleh boneka kecil kami yang sedang tidur terlelap dipangkuannya.  Sebentar lagi dia harus ke masjid memenuhi kewajiban.  Apakah dia seperti yang hadir dimimpiku, yang pernah kuceritakan pada aini?. Tidak dia jauh lebih Indah dari yang kumimpikan.  Air mata itu kini betul-betul jatuh bersama matahari yang kian tenggelam, air mata bahagia. 

Monday, July 25, 2011

Menyakitkan

Kau pernah merasa sesak nafas...
sesegukan dan tidak mampu berkata. sakit memang didzolimi  aku tidak tau harus berbuat apa, berkata apa.
semua kosong samar, dan semakin gelap.
Sahabatku , ibu dan bundaku terimakasih berada disampingku walau aku tidak dapat melihat kalian. mendengar suara kalain dan semangat kalian memberi kembali kekuatanku.
"Biar Allah yang membalasnya siapa yang membuka aib orang maka Allah akan membuka aibnya dan yang menutup aib saudaranya akan ditutupi aibnya oleh Allah"

 Akun Facebook Non aktif, mungkin tidak akan aktif lagi

Sunday, July 24, 2011

Kita dan Kopi Tubruk

Aku seperti biasa menunggumu di tempat ini, membiarkan angin menemaniku. Terpekur diantara lembaran buku yang semakin usang. Aku masih seperti biasa, hanya waktu saja yang membuat tempat itu tidak lagi ada. Aku akan mengenangnya masih seperti hari itu. Ada kalanya semua akan berakhir tapi tidak dihati kita. Tidak ada yang berubah saudaraku, kita telah disatukan dalam ikatan ukhuwah. Bersama waktu, bersama angin, bersam tawa yang kian menghilang. Mungkin akan lama melihatmu lagi, membiarkan waktu menemanimu. Banayak cerita yang kita rangkai bersama. Aku membayangkan sesaat nanti ketika harus berpisah dari kalian. Banyk hal yang berubah, hariku, senyumku….dan pada siapa aku kini harus bercerita? Aku tidak tau. Ini sulit, sangat sulit bagiku walaupun harus.
Kita telah berjanji pada kopi tubruk untuk tetap bersama,….dan takkan terlelap^_^
Makassar, 24 Juli 2011

Saturday, July 9, 2011


Kalau harus bilang aku tidak bisa seenaknya saja, mungkin dari dulu saya akan berteriak….tapi kalau lama berteriak nanti suaraku parau. Lagian siapa yang suru teriak yah.MySpace
Hem..kemarin ada tamu, tamu biasa, seseorang dan seseorang lannya. Ada yang harus dibicarakan dan harus dijawab. Tapi ini bukan dari kata tidak tadi, banyak hal yang berubah banayak kesepian minggu-minggu ini. Sepi di tempat kediamanku kamar kecil tapi tempat paling nyaman di kota ini (menurut versiku).
Minggu dimana banyak begadang tapi juga banyak tidur. Kya …..semuanya banayak tapi lebih banyak lagi bersama susi (asus my lovely laptop) teman setiaku.
Heh….tidak jelas sebenrnya aku ini menceritakan kegalauanku…salah….bukan kegalauan tapi sedikit pusing, tapi tidak juga. Aku sebenarnya sudah menemukan jawabannya. Tidak perlu dipusingkan, pertimbangkan and just listen your hearth.MySpace
Meninggalkan kebiasaan nongkrong di teras depan memandangi langit tidak jelas sampil memegang buku bacaan. Minggu ini baca buku love by olli, bercerita tentang rumah tangga dan bagaImana seorang istri yang harus meninggalkan pekerjaan demi ikut suami yang pindah tugas. Cukup bagus tapi belum begitu menarik buatku,
Mungkin karena belum menjadi duniaku…hari ini baru sembat beli buku lagi judulnya forgiven, setelah menimbang aku memilihnya untuk menemaniku melepaskan lelah bersama susi, lama-lama mata perih juga. Kalau bersama buku tidak akan kecuali tertidur  . oh yah forgiven bercerita tentang bintang dan seorang yang sangat menyukai bintang. Tapi belum tuntas karena harus mencetak , ngeprint maksudnya, halaman yang semakin menebal (153 halaman x 5 rangkap). Tapi ada kepuasan tersendiri melihatnya tercetak.
“Malam selalu ada walaupun engkau tak mengaharapkannya, karena kegidupan akan terus berputar sampai titik dimana kita tidak bernyawa lagi. Jalani dengan semangat dan bahagia, tersenyumlah kapan pun karena ekspresi dapat mempengaruhi hati. Dan berbuat yang terbaik samapi saat itu”

Sunday, May 15, 2011

Ketetapan....itu


Tanggal 12 Mei 2011
Sms :Ini yang sudah yang kedua kalinya adikku….
(Tidak membalasnya). MySpace
Ini yang kedua tapi ini baru pertama kalinya ditanya (berpikir).
“Bagaimana????” Nadanya sedikit berat atau bagaimana sama sekali tidak dimengerti.
“Tidak tahu…..terserah…..itu kata yang keluar dari tenggorokan.” Tapi tetap ada tawa….
Semua seakan tidak nyata. Belum ada kesiapan, atau belum ada tanda yang pasti. Tidak tau menunggu apa.
“Minta waktu.”
“konsentrasi kuliah saja dulu.”
(DIam, Tersenyum sambil mikir)
Apa yang akan terjadi selanjutnya….hanya mereka yang tahu.
2 menit kemudian…..
“Sudah, tapi terserah padamu”
“saya terserah kalian”
(Diam dan pasrah)
Seperti biasa…..
OK

Sunday, April 24, 2011


"Jika kau merasa lemah, berjalanlah untuk mendapatkan kekuatan yang baru"
****Bersama FLP-ers***dan fotografer yang tidak terlihat.....

Sedikit untuk kita


Belajar mengerti orang lain sebelum ingin dimengerti oleh orang lain
Dengarkan dan ambil yang baik
Luaskan hati biar semua masalah terasa mudah diselesaikan
Dan tersenyumlah untuk dirimu sendiri …….. MySpace
Banyak ilmu yang bisa dipetik dalam setiap langkah, ketika kita merasa letih. Dan benar-baner lelah, MySpace berhenti sejenak dan lanjutkan perjalanan lebih panjang dari perjalanan sebelumnnya. Karena kita akan menemukan banayak hal didepan sana. Aku Kadang aku sedikit mengeluh dan tersadar kalau seharusnya aku tidak perlu. Kadang aku menunggu saat bintang akan muncul namun tanpa tersadar waktu berlalu hingga bintang itu kembali hilang. Dari pagi sampai sore, aktivitas sebulan atau mungkin,,, dua bulan telah terlewati tanpa tersa. Orang tua bertanya,,,,,,
”Kapan pulang na’?”
“nanti ya bu kalau di sini sudah tidak ada urusan.”
MySpace Kadang terlintas dibenakku tawa riang adik kecilku yang sudah mulai tambah besar…pipinya mulai tembem dan beberapa bajunya sudah tidak muat. Colekan bapa’ biar membuatku marah…dan ibu yang sibuk dengan aktifitas masaknya di dapur. Suasana yang tiba-tiba kurindukan.
Hmmmm…..kangen itu biasa. Semua akan baik-baik saja……..kangen keluarga, tapi sibuk dengan tugas akhir ditambah berhadapan dengan pertanyaan kapan???
Kapn selesai….dan kapan nikah?^&%*^&*&(%&( MySpace
Yah mau diapa lagi waktu yang membawa kita ketahap pertanyaan itu. Biarkan semua berjalan…..
Malam ini sehabis mengikuti tausyiah akbar di karebosi……aku berpikir setahun kedepan apakah masih ada kesempatan untuk berkumpul dengan saudari-saudariku, atau kami akan berpisah…..entahlah, tapi aku akan merindukan ini.
Semua akan tetap sama dan akan lebih baik lagi….InsyAllah…

Saturday, January 8, 2011

"KITA"


Aku lebih memilih diam sambil tersenyum tanpa arti ketika setiap orang membahas kita, kita dan kita.
Aku tau itu hanyalah lelucon tapi itu cukup mengangguku entah dalam bentuk apa.
Ketika aku tau aku dalam posisi yang mungkin saatnya orang bertanya kapan, kapan dan kapan.
MySpace
Hal yang selalu membuatku berfikir untuk menjawab.
Mencari alasan yang sebenarnya tidak dibutuhkan dan tidak perlu.
Karena sebenarnya mereka tahu apa jawabannya.
Akau wanita, terlalau lemah dan perasa. Jadi jangan salah jika aku merasakan hal yang tidak seharusnya, tapi aku tau apa yang harus kulakukan dan apa yang harus kurasakan.
Aku wanita tapi aku masih punya logika, masih bisa berfikir sehat dan berjalan sesuai kaidah yang ada.
Aku masih mampu menjaganya.
Mks, 08 Janusari 2011