Monday, March 5, 2012

Semagat Baru

 “Kalau aku mati apakah kau akan menagis?”
“Tidak!.”
“Walaupun aku mati?”
“Iya, Tidak!”
(Dikutip dari Drama korea “Thorn Bird” episode 16)

Ya aku suka drama ini, aku suka ceritnya, alurnya, ekspresi penghayatan pemainnya.  Saat aku mendengar percakapan Yoo Kyung dan Young Jo ini. Aku teringat sesuatu dan mengetikkannya di status BB ku.  Entahlah ada yang terlintas dipikiranku, tapi aku tidak tau itu apa.  Sesuatu, yang berkata kalau tidak semua apa yang kau harapkan itu bisa kau miliki tapi kau tidak usah khawatir semua akan baik-baik saja.  Entah kenapa aku akhir-akhir ini selalu mengulang kata aku baik-baik saja.  Apakah aku betul baik-baik saja atau aku berharap baik-baik saja. 
Beberapa menit setelah aku apdate status, beberapa pesan masuk.
  

  

Hahah aku senang aku masih punya teman yang mungkin merisaukanku, ataukah menertawaiku.  Setidaknya mereka masih sempat bertanya. 

Maaf yah teman-teman sering merepotkan kalian, kalian semua teman-temanku yang baik.semua temanku adalah teman yang terbaik. 

Aku bukan tipe galauer yang sering mempublis kegalauaanku, walaupun aku sering galau.  Aku pikir itu manusiawi.  Tapi entah kapan mungkin beberapa hari ini lagi pengen saja mengetikkan status2 gj yang sangat tidak penting.  Asalkan itu tidak melanggar undang-undang. * semoga saja pemerintah tidak berpikir mengeluarkan undang-undang larangan galau*.  Kasian terlalu banyak yang kena. 

Yah semoga saja orang tidak berprasangka yang tidak-tidak, tapi itu si hak mereka tapi aku lebih suka yang bertanya daripada nerka-nerka nda jelas. Hahahah memang penting yah klarifikasi, tidak juga sih.
Aku berpikir apa aku lagi tidak beres yah, heheh biasa mungkin saat usia sekarang adalah saat galauku.  Selesai S1 belum punya kerjaan, setiap kemana-mana dan setiap kumpul dengan keluarga apapun topik pembicaraan akhir-akhirnya “Kapan nikah?”  hk… yah santai saja.  Tapi kadang-kadang kepikiran juga.  Yah…begitulah jadi satu-satunya anak perempuan yang sudah berumur diatas 20 tahun dari semua sepu-sepupuku yang belum menikah yah karena sepupuku yang lain masih SD, jadi anak perempuan tertua.
Tadi pas dari acara nikahan keluargaku sekaligus tetanggaku ibu bilang.
Ibu:“Kalau saya nanti kasi nikah tidak usah pengantarnya terlalu rame kaya tadi.”
Bapa”Ah tidak apa-apa saya sih suka, tapi kapan yah?”
Ya Allah kenapa bahasnya itu terus yah.  Yah mungkin memang lagi waktunya yah.  Heheh santai kaya dipantai, slow kaya dipulau.

Kalu terlalu sering smsan, bbman, atau chating akhir-akhirnya aku berpikir apakah tadi pembicaraanku bermanfaat.  Semua yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban-Nya kelak.  Wanita mengeluarkan 20.000 kata/hari.  Jadi kalau itu tidak dikelurkan jadinya uring-uringan sendiri, iya kah?.  Tidak juga sih tapi memang kadang saya merasa sangat butuh didengarkan.  Mungkin begitulah hakikatnya wanita.  Akhir-akhir ini aku merasa kesepian, itulah ujian yang diberikan Allah.  Selesai S1 kembali ke kampung yang sangat sedikit manusianya. Hahaha berpisah dengan teman-teman kuliah, dengan aktifitas kampus, berpisah dengan keluarga di kosanku, dengan sahabat-sahabat SMA ku yang masih mengambil profesinya, teman-teman FLP, teman-teman liqo.  Aku sangat tidak suka suasana sepi, sangat tidak suka. 

“Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).  Dan, hanya kepada kamilah kamu dikembalikan.(Surah Al-Anbiya ayat 35)

Disaat kita dicoba dengan kesepian, Allah selalu memberikan nikma-nikmatnya yang lain.  Yang tidak pernah kita sadari.  Semoga kita selalu menjadi orang yang besyukur.
Kemarin acara launching RKI (Rumah keluarga Indonesi), bertemu dengan saudar-saudara baru, adik-adik SMA yang begitu semangat.  Dan salah seorang senior waktu SMA,
 
Allah selalu menyediakan kekuatan-kekuatan baru, dan semangat-semangat baru untuk bergerak.

“Berpikirlah dan berkaryalah sebelum datang penyesalan.  Jangan terpesona oleh gemerlap dunia.  Sebab sehat di dunia akan bisa sakit, wajah barunya akan layu, kesenangan akan sirna dan mudanya akan menua.”
(Fudhail bin Iyadh, dalam Mencari Mutiara di Dasar Hati;Muh.Nursani )


No comments: